TUd6GfM5GSYpTSM6BSYoTUYlGd==

Bagaimana Hukum Kesucian Praktek Cuci Laundry ?

Bagaimana Hukum Kesucian Praktek Cuci Laundry ?  



Assalamualaikum Ustadz

Dalam era modern ini, kehidupan masyarakat mayoritas berpikir instan; yang mana segala sesuatu inginnya praktis dan cepat, termasuk dalam hal mencuci pakaian. Sehingga muncul yang namanya bisnis jasa cuci pakaian atau yang biasa dikenal dengan istilah laundry. Dikarenakan kebutuhan akan laundry meningkat, maka akhirnya laundry pun mulai muncul di banyak daerah, akan tetapi dalam prakteknya ternyata ada pakaian yang bersih, kotor dan najis yang tercampurt anpa disucikan terlebih dahulu.

a. Melihat realita yang ada, bisakah pelanggan menganggap pakaiannya suci hanya dengan berpedoman bahwa pemiliknya adalah seorang muslim?

b. Bagaimana hukum melaundrykan dan menerima laundryan dengan praktek tersebut?

Pertanyaan dari Saudara Fauzi, Lampung
No.HP 0857273322xx

Jawab Ustadz: 

Waalaikum Salam Saudara Fauzi yang terhormat
Realitas di atas merupakan hal yang umum terjadi di kalangan masyarakat perkotaan kita saat ini. Sedangkan pemahaman akan kesucian dan permasalahan najis tidak semua masyarakat mengetahuinya. 

Jawaban sub a. Praktek tersebut bisa dianggap suci bila disertai qorinah (indikasi kuat) yang menunjukkan bahwa pakaian sudah disucikan, semisal diterimanya pakaian dalam keadaan bersih dan rapi. Atau disampaikan cara proses cuci laundry tersebut. 

Referensi : 

 الفتاوى الفقهية الكبرى جـ 1 صـ 1 الأمر الثاني عشر أن الإمام الشافعي قال لو مر مجتازون بميت في صحراء لزمهم القيام به فإن تركوه أثموا فإن كان ليس عليه أثر غسل ولا تكفين وجب عليهم غسله وتكفينه والصلاة عليه ودفنه وإن كان عليه أثر الغسل والكفن والحنوط دفنوه وإطلاق هذا النص يقتضى أنه لا فرق بين أن يتبين أن الذي غسله كان فاسقا أم لا فإذا اكتفينا بوجود اثر الغسل والتكفين والحنوط مع أن تقديم إزالة النجاسة التي على قبل الميت ودبره شرط لصحة الغسل على الراجح كما نقله الشيخ محيي الدين النووي في شرح مسلم عن الأصحاب فقبول قوله في تطهير الثوب مع وجود أثر الغسل عليه أوى

Dari Kitab Fatawi Fiqhiyyah Kubro Juz 1 Halaman 1

Dijelaskan bahwa praktek ini serupa dengan memandang kesucian memandikan mayit dengan melihat hasil mandi yang dilaksanakan. Baik yang memandikan termasuk orang fasiq (orang yang biasa melakukan dosa kecil) atapun tidak. Yang penting najis yang ada pada pakaian sudah dihilangkan dan pakaian sudah nampak bersih, maka hal tersebut sudah menjadikan alasan (qorinah) bahwa pakaian tersebut sudah suci.  

األشباه والنظائر - 1 ج) / ص 17) الثاني ما وضابطه جزما الظاهر فيه يرجح أن واليد والرواية الأصل تعارض كالشهادة شرعا منصوب سبب إلى يستند في وإخبار الدعوى الوقت بدخول الثقة أو الأقراء وانقضاء بالحيض وإخبارها الماء بنجاسة أو كأرض عادة معروف على شط وتنهار تغرق أنها الظاهر نهر في تخريجه الرافعي وجوز استئجارها يجوز فلا الماء على والظاهر الأصل تقابل

Kesucian dalam najasah pakaian dicukukpan dengan pengakuan (tukang laundry) yang berstatus muslim. 



Komentar0

Type above and press Enter to search.