TUd6GfM5GSYpTSM6BSYoTUYlGd==

Niat Puasa Nisfu Syaban Jatuh pada 9 April 2020, berikut Amalan dan Keutamaan malam Nisfu Syaban


Niat Puasa Nisfu Syaban jatuh pada 9 April 2020, berikut Amalan dan Keutamaan malam Nisfu Syaban

Bulan Rajab telah berlalu berganti ke bulan Syaban (Sya'ban) sebelum memasuki bulan Ramadhan. Di bulan Syaban banyak amalan-amalan yang dapat dilakukan, sebab bulan Syaban adalah bulan haram atau bulan mulia.

Berpuasa merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan di hari nisfu syaban. Biasanya, di bulan Syaban umat muslim melakukan puasa sunah Nisfu Syaban.

Waktu dalam Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunah yang dilakukan pada hari ke-15 bulan Syaban. Artinya, puasa Nisfu Syaban 2020 ini dapat dilaksanakan pada 9 April mendatang.

Puasa Nisfu Syaban dikategorikan sebagai puasa sunah namun baik juga diamalkan umat Islam karena di malam Nisfu Syaban memiliki keistimewaan tersendiri.

Diantaranya menyiapkan diri seseorang sebelum amal kehidupannya dilaporkan kepada Allah pada malam tersebut.

puasa nisfu syaban, malam nisfu syaban, tata cara puasa, keutamaan nisfu syaban, amalan nisfu syaban, nu online, bacaan niat puasa nisfu syaban

*Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban

Niat puasa sunnah di bulan Sya'ban sebaiknya dibaca ketika malam hari, berikut bacaan niat puasa nisfu syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Bagi yang lupa melafalkan niat sebelum fajar, diperbolehkan melafalkan niat saat pagi atau siang hari. Dalam puasa sunnah, niat boleh dilakukan siang hari selagi belum makan, minum, dan melakukan hal yang bisa membatalkan puasa.

Bacaan niat puasa sunnah sya'ban di siang hari :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Niat Latin: Nawaitu shouma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta'ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.”

Berikut Fadhilah Keutamaan dan Sirri Malam Nisfu Syaban:

1. Nisfu Syaban Malam Pengampunan Dosa

Sejumlah Negara menamakan mala ini dengan sebutan beda-beda, dilansir dari Wikipedia berikut nama lain malam nisfu syaban:

- Lailat al-Baraa (bahasa Arab: ليلة البراءة, Malam Pengampunan Dosa);

- Nisfu Sya'ban di negara-negara berbahasa Melayu;

- Lailat al-Du'a (bahasa Arab: ليلة الدعاء, Malam Berdoa);

- Nisf Sha'ban (bahasa Arab: نصف شعبان, Pertengahan Sya'ban) di negara-negara berbahasa Arab;

- Nim Sha'ban di Afghanistan dan Iran;

- Shab-e-Baraat di India, Pakistan, dan Bangladesh, berarti Malam Pengampunan Dosa; serta

- Berat Kandili di Turki.

- Wulan Ruwah di Jawa, yang berarti bulan arwah, digunakan untuk mengirim do'a kepada para leluhur agar mendapat pengampunan dosa. Masyarakat Indonesia jawa khususnya serentak melaksanakan selametan atau kajatan di bulan ruwah ini.

2. Pandangan Ulama

Menurut pandangan ulama, malam Nisfu Syaban artinya malam pengampunan dosa.

Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan bahwa, dosa yang diampuni diberikan kepada orang yang di malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.

3. Keutamaan Bulan Syaban

Menurut Buya Yahya, bulan Sya'ban adalah bulan yang sangat diperhatikan Rasulullah SAW.

Sampai dalam hadits riwayat Imam Bukhari, Siti Aisiyah bercerita, Nabi tidak pernah berpuasa banyak di satu bulan, seperti pada bulan Syaban.

Dan nabi berpuasa di bulan syaban semuanya.

Nabi sangat perhatian dengan bulan Syaban karena bulan syaban adalah bulan dimana orang lupa, lalai dengan bulan Syaban karena jatuh di antara bulan Rajab dan Ramadan.

Kemudian, Buya Yahya juga mengatakan bahwa malam nisfu sya'ban adalah malam mulia.

"Allah itu di malam Nisfu Syaban membagikan pengampunan kepada semua makhluknya kecuali mereka yang menyekutukan Allah dan orang yang punya kebencian dan permusuhan," jelas Buya Yahya

Amalan Malam Nisfu Syaban

Amalan Nisfu Syaban merupakan ritual permohonan manusia atas 3 hal secara khusus pada mala ini:

Adapun aktivitas masyarakat di malam nisfu Sya‘ban yang membaca Surat Yasin 3 kali yang kemudian juga diiringi dengan permintaan berupa keberkahan pada umur, harta, dan hajat-hajat lainnya tidak perlu dipersoalkan karena memang tidak ada masalah secara syar‘i di situ.

Yang dibaca adalah salah satu surat di dalam Al-Quran.

Pihak yang diminta juga tidak lain adalah Allah SWT.

Mereka juga meminta yang baik-baik untuk kemaslahatan dunia dan akhirat baik pribadi maupun kepentingan umum.

Hal ini dijelaskan dengan detil oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki berikut ini.

لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة،
“Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin.

ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة
Siapa saja yang membaca Surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah.
فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بسرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه)
Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salehnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut).

فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك...؟.. والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله
Silakan membaca Surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Quran secara ikhlas lillahi ta‘ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar.

Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak,” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban? cetakan pertama, 1424 H, halaman 119).

Sayyid Muhammad bin Alwi menyatakan secara jelas bahwa permohonan, munajat, dan doa kepada Allah SWT tidak menafikan keikhlasan amal tertentu.

Artinya, para hamba Allah SWT boleh saja berdoa agar Allah SWT memenuhi segala hajatnya tanpa harus khawatir akan amalnya.

Ini yang disebut dalam istilah agama dengan sebutan “tawassul” atau “wasilah”.

Tawassul diperbolehkan dalam Islam. Salah satu dalil atas tawasul adalah cerita Rasulullah SAW dalam hadits shahih terkait tiga orang yang terperangkap di dalam gua.

Pintu gua tertutup oleh batu besar.

Di tengah keputusasaan, masing-masing dari mereka kemudian memohon kepada Allah sambil menyebut amal saleh terikhlas yang pernah mereka lakukan.

Berkat tawasul dengan amal saleh itu, sedikit demi sedikit batu besar yang menutup mulut gua itu bergeser. “Tawasul jenis ini dijelaskan dengan detil dan rinci oleh Syekh Ibnu Taimiyah secara khusus dalam kitabnya terutama pada artikel berjudul ‘Qaidah Jalilah fit Tawassul wal Wasilah’,”

(Sayyid Muhammad bin Alwi, 1424 H: 120).

Sebagaimana kita tahu bahwa istilah “wasilah” ini dipakai dalam Al-Quran dalam Surat Al-Maidah ayat 35. Berikut ini kami kutip istilah tersebut beserta tafsirnya.

يَا أَيّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّه" خَافُوا عِقَابه بِأَنْ تُطِيعُوهُ "وَابْتَغُوا" اُطْلُبُوا "إلَيْهِ الْوَسِيلَة" مَا يُقَرِّبكُمْ إلَيْهِ مِنْ طَاعَته

Artinya, “(Wahai orang-orang beriman, takwalah kepada Allah) takutlah akan siksa-Nya. Caranya, taati perintah-Nya. (Untuk sampai kepada-Nya, carilah) kejarlah (sebuah wasilah) berupa amal ketaatan yang dapat mendekatkan kalian kepada-Nya,” (Lihat Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsirul Jalalain, Beirut, Darul Fikr, tanpa tahun).

Itulah penjelasan tentang hukum membaca surah yasin pada malam Nisfu Sya'ban namun juga dihajatkan untuk sesuatu.

Demikian Niat Puasa dan Amalan Nisfu Syaban dikutip dr tribunnews.com dan beberapa sumber lain. Semoga bermanfaat.


Komentar0

Type above and press Enter to search.