Khutbah: Jagalah Diri dan Keluargamu dari Siksa Api Neraka
Khutbah I
الحَمْدُ للهِ الحَمْدُ لله الَّذِي أَمَرَنَا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ، وَيُوَفِّى الصَّابِرِيْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
أَشْهَدُ أنْ لَا ِالهَ إِلَّا اللهُ وَأشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعلى آله وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَيُّهَا
الحَاضِرُون اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَال اللهُ تَعَالى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ وَاتَّقُوا
فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعِقَابِ
Allah telah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin untuk
saling tawashaw bi al-aq, tawashaw bi as-shabr, dan dalam kesempatan kali ini,
khatib ingin berwashiyat kepada khususnya khatib sendiri, dan umumnya kepada
seluruh jamaah untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah,
karena hanya ketaqwaanlah yang akan menjadi sebaik-baik bekal menghadap Allah
nanti.
Di hari jum’at yan barokah ini, kita dianjurkan untuk
memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad, sehingga khatib juga tidak lupa
mengingatkan kepada seluruh jamaah untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi
Muhammad saw agar kita mendapat syafaat dari beliau di hari akhir nanti.
Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Pada hakikatnya, semua orang adalah pemimpin yang kelak akan
dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah bersabda:
كلكم رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
: وَالأمِيرُ رَاعٍ ، والرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أهْلِ بَيتِهِ ، وَالمَرْأةُ رَاعِيةٌ
عَلَى بَيْتِ زَوْجها وَوَلَدهِ ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
Artinya: Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai
pertanggungjawaban tentang yang ia pimpin. Seorang penguasa adalah pemimpin,
seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya, seorang istri adalah pemimpin
atas anak dan rumah tangga suaminya. Maka tiap-tiap kalian adalah pemimpin, dan
akan dimintai pertanggung jawaban atas siapa yang dia pimpin. (Muttafaqun
‘Alaih)
Kewajiban utama setiap pemimpin adalah mengarahkan orang
yang dipimpin. Sebagai seorang kepala keluarga, seorang bapak bertanggung jawab
dalam menjaga keluarganya dari api neraka. Hal ini sesuai firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا (التحريم: ٦)
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian
dan keluarga kalian dari api neraka. (at-Tahrim: 6)
Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Ketika ayat tersebut turun, Umar bin al-Khattab bertanya
kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, kami telah menjaga diri kami dari
api neraka, lalu bagaimana kami menjaga keluarga kami?” lalu Nabi pun menjawab
“Perintahkanlah keluargamu akan apa yang Allah perintahkan kepadamu, dan
laranglah keluargamu dari apa yang Allah larang kepadamu”.
Muhammad Rasyid Ridha (dalam tafsir al manaar) memahami ayat ini dengan pernyataan :
Ajarilah diri, dan keluarga kalian dengan kebaikan, dan adab. Sedangkan
Abdurrahman as-Sa’di dalam Taisiru Kariimi ar-Rahman menyatakan: Perintah
menjaga diri dan keluarga yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah perintah
untuk menjaga diri sendiri dengan mengamalkan perintah-perintah Allah,
menegakkan perintah-perintahnya dengan rasa taat dan menjauhi larangannya,
serta bertaubat jika melakukan perbuatan yang mengundang murka dan adzab Allah,
dan menjaga diri sendiri serta keluarga dengan cara mengajarkan adab, ilmu.
Maka, seorang hamba belum sepenuhnya mempasrahkan dirinya kepada Allah sebelum
ia menegakkan perintah-perintah Allah terhadap dirinya sendiri, dan kepada orang-orang
yang termasuk dalam tanggungannya, yaitu istrinya, anak-anaknya, dan siapapun
yang berada di rumahnya.
Pada masa sekarang, kebanyakan para pemimpin keluarga -dalam
hal ini ayah- hanya tahu bahwa
kewajibannya adalah sekedar memberikan nafkah kepada keluarganya. Padahal,
nafkah yang diberikan hanya sanggup untuk menjaga anggota keluarganya dari
kelaparan di dunia. Sedangkan bekal nafkah ukhrawiy, yang berupa ajakan-ajakan
untuk sama-sama beribadah, dan juga pemberian pendidikan yang layak dan mencakup
aspek pendidikan keduniaan maupun aspek akhirat yang merupakan jalan yang akan
menyelematkan dari api neraka justeru banyak dilupakan.
Ringkasnya, bekal dalam ilmu agama masih menjadi hal yang
jarang diperhatikan oleh para kepala keluarga kepada keluarganya. Jika hanya
aspek dunia yang diberikan kepada keluarganya, bagaimana keluarganya akan
selamat dari api neraka?
Jamaah sidang jum’at yang dirahmati Allah,
Hal lain yang kdang dilupakan oleh para orang tua dalam pendidikan seorang anak adalah kecenderungan anak yang mengikuti figur orang tua atau panutan dalam aktifitasnya sehari-hari. Seorang ayah, akan menjadi tauladan bagi anak-anaknya. Maka jika anak-anaknya melihat ayah yang memiliki perilaku yang baik, maka naluri seorang anak akan mengikuti perbuatan orang tuanya. Jika melihat ayahnya selalu berbicara dengan sopan terhadap anaknya, maka anak akan berkata dengan sopan kepada ayahnya, kepada ibunya, dan kepada orang-orang yang ia temui.
Dengan demikian, mendidik seorang anak maupun keluarga adalah dengan cara memberikan pendidikan yang mengajarkan bekal akhirat, dan memberikan tauladan yang bagus kepada anak. Kalau kita suka berkata kasar dan malas menjalankan shalat maka kita pernah berhak untuk beharap anak kita akan bertutur lembut dan taat beribadah
Kesimpulan khutbah yang saya sampaikan,
Untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka terdapat
beberapa usaha yang bisa kita lakukan:
Pertama, perintahkan kebaikan dan memberikan larangan
kemaksiatan dan keburukan
Kedua, berikan contoh dengan perilaku-perilaku kita yang
baik sebagai orangtua
Ketiga, berikan pendidikan islam yang cukup dengan
menyekolahkan anak ke madrasa, taman pendidikan alquran dan pendidikan agama
lainnya.
Insyallah dengan hal tersebut kita dan keluarga kita akan dijauhkan
dari siksa api neraka. Amin
ربَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا.
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعلى
آله وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أيها الناس، اتقوا الله، وافعلوا الخيرات، واجتنبوا السيئات.
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى وَعَلَى اله وَصَحْبِهِ أجمعين
وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، إِنَّكَ
قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. ربَّنَا لَا
تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا
كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا
لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ - رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا
الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ
آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Komentar0