Mulai hal yang bersifat sunah, makruh, haram hingga hingga wajib telah diajarkan lengkap beserta tauladan / uswah yang baik leh para ulama. Mencerminkan kesempurnaan agama Islam yang sesungguhnya.
Amaliyah Nahdlatul Ulama
Sejak calon bayi NU di dalam kandungan, sudah ada prosesi ngapati,
mitoni, dongo hamil. Ketika ia lahir terdapat selametan tingkepan, walimatut
tasmiyah, khitanan. Ketika sudah besar ada selametan wetonan, lamaran hingga
mantenan.
Dan ketika sudah meninggal pun warga NU masih senantiasa dikirimi doa mulai hari pertama, ke 7, 40, 100, mendak dan Haul setiap tahunnya.
Hal sedemikian rupa membuktikan bahwa perhatian Islam melalui jamiyyah Nahdlatul Ulama patut disyukuri.
Dan ketika sudah meninggal pun warga NU masih senantiasa dikirimi doa mulai hari pertama, ke 7, 40, 100, mendak dan Haul setiap tahunnya.
Hal sedemikian rupa membuktikan bahwa perhatian Islam melalui jamiyyah Nahdlatul Ulama patut disyukuri.
Amaliyah-amaliyah Nahdlatul Ulama seperti Yasinan, Tahlilal, Sholawatan,
Maulidan, Jamiyyahan dan lain-lain perlu diajarkan, dilestarikan dan
ditunjukkan nilai-nilai kemanfaatan dan keberkahan kepada kaum muda zaman
sekarang.
Karena dengan perkembangan teknologi dan dunia modern, amaliyah tersebut akan semakin terkikis oleh nafsu kesenangan manusia meninggalkan kedekatang dengan Tuhan.
Keuntungan orang NU selanjutnya adalah konsep keislaman yang dipilih oleh
ulama’ terdahulu, aqidah, syariat (fiqih) dan tasawuf.
Ketiganya diaplikasikan berupa ajaran yang tawasuth (bersifat tengah-tengah), tawazun (berimbang), tasamuh (toleransi).
Ketiganya diaplikasikan berupa ajaran yang tawasuth (bersifat tengah-tengah), tawazun (berimbang), tasamuh (toleransi).
Prinsip Nahdlatul Ulama
Dalam tataran praktis, sebagaimana dijelaskan KH Ahmad Shiddiq bahwa prinsip-prinsip ini dapat terwujudkan dalam beberapa hal sebagai berikut: (Khitthah Nahdliyah, hal 40-44)
1. Akidah.
a. Keseimbangan dalam penggunaan dalil akal dan
dalil al quran hadis.
b. Memurnikan akidah dari pengaruh luar Islam.
c. Tidak gampang menilai salah atau menjatuhkan
vonis syirik, bid'ah apalagi kafir.
2. Syari'ah
a. Berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadits dengan menggunanakan metode
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b. Akal baru dapat digunakan pada masalah yang yang tidak ada nash yang
je1as (sharih/qotht'i).
c. Dapat menerima perbedaan pendapat dalam menilai masalah yang memiliki
dalil yang multi-interpretatif (zhanni).
3.
Tashawwuf/ Akhlak
a. Tidak mencegah, bahkan menganjurkan usaha memperdalam penghayatan ajaran
Islam, selama menggunakan cara-cara yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip hukum Islam.
b. Mencegah sikap berlebihan (ghuluw) dalam menilai sesuatu.
c. Berpedoman kepada Akhlak yang luhur. Misalnya sikap syaja’ah atau berani
(antara penakut dan ngawur atau sembrono), sikap tawadhu' (antara sombong dan
rendah diri) dan sikap dermawan (antara kikir dan boros).
Dalam pergaulan antar golongan, kaum Nahdliyin senang berkumpul dan berkelompok mengembangkan toleransi, saling menghormati dan menghargai. Namun dapat bersikap tegas kepada pihak yang memusuhi agama Islam.
Kehidupan bernegara terdepan dan siap mempertahankan NKRI, Selalu taat dan patuh kepada pemerintah, tidak melakukan pemberontakan atau kudeta kepada pemerintah.
Dalam hal budaya, mendudukan dalam hal yang wajar dengan norma dan hukum
agama. Menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih
relevan.
Selain itu dalam hal dakwah para dai atau kyai NU tidak mau menghukum atau memberikan vonis bersalah, tetapi mengajak masyarakat menuju jalan yang diridhai Allah SWT sesuai dengan kondisi dan keadaan masyarakanya.
Selain itu dalam hal dakwah para dai atau kyai NU tidak mau menghukum atau memberikan vonis bersalah, tetapi mengajak masyarakat menuju jalan yang diridhai Allah SWT sesuai dengan kondisi dan keadaan masyarakanya.
Maka dari pemaparan gambaran perjalanan seorang warga nahdliyin di atas,
sudah sangat jelas sekali kehadiran agama sebagai rahmatan lil alamin, sebagai
agama yang ramah bukan marah, sebagai agama yang dapat menerima kekurangan
(udzur) dan selalu kemudahan bagi pemeluknya.
Komentar0