TUd6GfM5GSYpTSM6BSYoTUYlGd==

12 Kalam Hikmah KH. Abdul Hannan Ma'shum Kwagean Kediri

12 Kalam Hikmah KH. Abdul Hannan Ma'shum 
Pengasuh Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Kediri

Siapa sih santri yang tak rindu Masyayikh dan Kyainya. Lebih dari sekedar orangtua ruhaniyah, Kyai merupakan sosok paling sempurna bagi seorang santri. 

Petuah-petuah dan kalam hikmah yang disampaikan kyai selalu tepat sasaran sesuai kedaan hati setiap santri, sekalipun yang mendengarkan ribuan santri tapi rasa dan makna berbeda-beda menangkapnya.  


Berikut beberapa petuah / kalam hikmah yang sering disampaikan Romo Yai Hannan : 

"Senajano sampeyan kuwi naati kabeh peraturan, iku durung njamin manfa'ate ilmune sampeyan, opo maneh wes wani-wani nglanggar peraturan, arep manfa'at songko endi dalane…". 

(Walaupun mentaati semua peraturan yang ditetapkan pengurus, belum bisa menjamin ilmu yang kita gali bermanfaat, apalagi berani melanggar).

"Neng masyarakat iku kudu iso NUZUL". 

(Seseorang itu harus bisa beradaptasi, karena bagaimanapun kita dituntut untuk bisa bersosialisasi).

"Ajar ceker-ceker ojo njaga'no bondo wong tuwo lan moro tuwo" 

(Seseorang itu harus belajar mandiri, Jangan mengandalkan harta orang tua dan mertua).

"Wong ing-Pondok iku dalane pirang-pirang, ono kalane ora payu nglamar kerjo, ono kalane ora payu nglamar bojo, lan liyo-liyone".

"Neng pondok kuplu'an, terus yen muleh neng omah gelem kuplu'an iku wis mulahi arep dadi".

(Apabila dirumah sudah bisa merealisasikan kebaikan yang kita pelajari di-Pondok, berarti sudah mulai menjadi orang yang tinggi derajatnya/mulia). 

"Tungga' jarak Mrajak tunggak jati mati."

(Banyak keturunan yang bernotabene orang bawahan (asor) malahan menjadi orang MULIA dan banyak keturunan orang yang mulia malah akhirnya menjadi orang yang asor (tidak berguna). (Ngaji Ihya')

الجاه بالنفس لا بالاب

(Kemuliaan/keberhasilan akan didapat atas usaha kita sendiri, bukan atas orang tua).

"Kemulyan iku krono hasil usahane, ora krono wong tuane"

(Kemuliaan seseorang itu karena hasil dari jerih payahnya sendiri, bukan karena faktor keturunan).
Maqolqh ini pengertiannya sama dengan diatas, di sampaikan ketika  waktu banyak santri yang tidak menta'ai peraturan/nge-GUS) Tahun 1992-1995 M.

من تشبه بقوم فهو منهم

"Barang siapa yang sikapnya seperti suatu kaum  maka ia termasuk golongan kaum tersebut "

(Maqolqh ini di sampaikan  ketika waktu itu diadakan pengikisan rambut gondrong karena menyerupai anak jalanan) Tahun  1995 – 1997 M.

من تبحر فى علم واحد يهتدى به الى سا ئر العلوم

"Barang siapa menguasai satu fan-ilmu, maka orang tersebut akan diberi petunjuk untuk mengerti ilmu-ilmu yang lain.

من قال لشيخه " لمه " لم يفلح ابدا

(Siapapun orang-nya ketika diberi nasehat oleh Kyai, guru, atau Pegurus kok tidak menta'atinya, maka orang tersebut tidak akan sukses/bahagia selama-lamanya).

Maqolah ini di sampaikan ketika waktu itu para santri kurang menta'ati pada undang-undang PFU /1997-1999 M.


Komentar0

Type above and press Enter to search.