TUd6GfM5GSYpTSM6BSYoTUYlGd==

Khutbah Idul Adha NU : Hari Raya Qurban Momen Meraih Kemuliaan Umat Islam

Ilmusantri.net - Teks khutbah idul adha 1443 H dengan tema pengorbanan sebagai bentuk pemenuhan panggilan dan seruan dari Allah SWT. 

Khutbah Idul Adha NU disusun pada masa pasca pandemi, dimana masih banyak orang yang memulai kembali usaha dalam mengais rizki, namun keadaan tersebut bukan berarti seseorang tidak perlu berkurban. 

Maka dengan judul Hari Raya Qurban sebagai Momen Pesta Pahala Bagi Setiap Muslim. Semoga menjadikan mustamiin jamaah idul adha semakin cinta ibadah dalam meraih raidla Allah SWT.   

flayer idul adha, banner idul adha, ucapan idul adha, pamflet


KHUTBAH IDUL ADHA 1443 MASJID AL MUNAWWAROH KUDUS

Khutbah I

اَللهُ أَكْبَرْ x9 كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدَ الْفِطْرِ وَ اْلأَضْحَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ نِعْمَ الْوَكِيل وَنِعْمَ الْمَوْلَى، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَ مَنْ يُنْكِرْهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَ حَبِيْبِنَا الْمُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْهُدَى، الَّذِيْ لاَ يَنْطِقُ عَنْ الْهَوَى، إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى، وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدقِ وَ الْوَفَا

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ اِتَّبَعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْجَزَا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Ma’asyiral Muslimin Wal Muslimat rahimakumullah

Mengawali khutbhah id pada pagi hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kapan pun dan di mana pun kita berada. Dengan cara melaksanakan segenap kewajiban dan menjauhi segala larangan Allah ta’ala.

Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah swt,

Hari ini jutaan umat islam di dunia menunaikan puncak ibadah haji sebagai rukun islam ke 5, para Jamaah haji meninggalkan aktifitas duniawi, melaksankan ibadah thawaf di baitullah, wuquf di 'Arafah dan melaksanakan Jumrah di Mina. Secara serentak, mereka mengumandangkan kalimat talbiyah:

لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ.

Tidak lain, mereka memiliki tujuan yaitu memenuhi panggilan Allah SWT. Jamaah haji mendapatkan kenikmatan ibadah menjadi tamu allah, dhuyufurrahman. Sedangkan kita, kaum muslimin yang belum memiliki kesempatan beribadah haji. Kita melaksanakan sunnah yakni melaksanakan shalat Idul-Adha dan ibadah kurban. Maka seluruh kaum muslim saat ini, menunaikan ibadah kepada Allah SWT sesuai kemampuan masing-masing.

Setidaknya Ada tiga  hikmah yang dapat kita ambil dalam momentum idul adha tahun ini:

Idul Adha sebagai momen mengikuti Tauladan Nabi Ibarahim AS

Idul Adha atau Idul kurban merupakan upaya kita mendekatkan diri (ber-taqarrub) kepada Allah SWT. Sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah SWT seperti halnya Ibadah Haji. Idul Adha mengajarkan kepada kita bagimana berani berkorban dengan apa yang kita miliki, mengorbankan apa yang kita cintai untuk memberikan sebagian harta kita dan bersedekah kepada sesama.

Ketika Allah swt memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya. Putra semata wayangnya, putra yang sangat dicintai, putra yang baru saja menginjak usia ramaja, yakni Nabi Ismail AS. Kemudian Nabi Ibrahim bermunajat dan menanyakan kepada Nabi Ismail:

قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ

 “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab.

قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”

Maka pada hari nahr, 10 dzulhijjah Nabi Ibrahim membaringkan Nabi Ismail. Ia pun bersiap menyembelihnya anaknya sebagai perintah dari Allah SWT. Tetapi ketika Nabi Ibrahim hendak menggerakkan pedangnya, Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba besar putih bersih dan tidak ada cacatnya. وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

Maka dengan kepatuhan dan keteguhan Nabi Ibrahim AS dalam menunaikan perintah Allah inilah, yang patut kita ambil suri tauladan dalam penghambaan kita kepada Allah SWT.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd,

Qurban Merupakan Bentuk Syukur dengan Pahala yang Melimpah  

Ketika berkurban berarti kita sudah bersyukur atas limpahan nikmat dari Allah yang telah kita dapatkan dari tahun ke tahun, juga sebagai pelebur kesalahan, baik atas maksiat yang kita lakukan, maupun ketidaksempurnaan dalam kita menjalankan perintah-Nya.”

Diriwayatkan dari Sayidina Ali tentang keutamaan Qurban:

مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ إِلىَ شِراَءِ الأُضْحِيَّةِ كاَنَ لَهُ بِكُلِّ خَطْوَةٍ عَشْرُ حَسَناَتٍ وَمَحاَ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئاَتٍ وَرَفَعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجاَتٍ , وَإِذاَ تَكَلَّمَ فىِ شِراَئِهاَ كاَنَ كَلاَمُهُ تَسْبِيْحاً وَإِذاَ نَقَدَ ثَمَنَهاَ كاَنَ لَهُ بِكُلِّ دِرْهَمٍ سَبْعُمِائَةِ حَسَنَةٍ وَإِذاَ طَرَحَهاَ عَلَى الأَرْضِ يُرِيْدُ دَبْحَهاَ اسْتَغْفَرَ لَهُ كُلُّ خَلْقٍ مِنْ مَوْضِعِهاَ إِلىَ الأَرْضِ السَّابِعَةِ وَإِذاَ أَهْرَقَ دَمَّهاَ خَلَقَ اللهُ بِكُلِّ قَطْرَةٍ مِنْ دَمِّهاَ عَشْرَةٌ مِنَ المَلاَئِكَةِ يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ إِلىَ يَوْمِ القِياَمَةِ وَإِذاَ قَسَمَ لَحْمَهاَ كاَنَ لَهُ بِكُلِّ لُقْمَةٍ مِثْلَ عِتْقِ رَقَبَةٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيْلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ

“Barang siapa keluar dari rumahnya untuk membeli hewan kurban, maka ia diganjar untuk setiap langkahnya pahala sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kejelekan, dan dinaikkan sepuluh derajat di Surga. Dan jika ia berbicara ketika membelinya, maka ucapannya seperti pahala bertasbih.

Ketika ia menyerahkan harga uang hewan kurban tersebut, maka setiap dirham diganjar pahala tujuh ratus kebaikan, dan manakala ia menjatuhkan hewan kurban ke tanah untuk disembelih, maka seluruh makhluk yang ada di tempat tersebut hingga tujuh lapis bumi memintakan ampun untuknya.

Jika ia sudah mengalirkan darah hewan kurban tersebut, maka Allah menciptakan setiap tetes darah dari hewan tersebut sepuluh malaikat yang memintakan ampun untuknya hingga hari kiamat. Dan tatkala ia telah membagi daging kurban, maka setiap suapan dari daging tersebut seperti pahala memerdekakan hamba sahaya dari keturunan Nabi Ismail.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd

Menjauhkan Ujian dan Cobaan dari Allah SWT

Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia. Kita semua sebagai makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri. Ketika kita ada kelebihan rezeki dan bisa berkorban, alangkah baiknya kita memberikan sedekah kepada sesama. Jangan sampai masih ada tetangga atau sanak saudara kita yang masih kelaparan sedang kita dalam kecukupan.

Tidakkah kita ingat kisah nabi Ya’qub AS yang kehilangan putranya, Nabi Yusuf AS? .

Diceritakan dalam kitab Irsyadul Ibad, bahwa penyebab Nabi Ya’qub as mendapatkan cobaan kehilangan putranya (Nabi Yusuf as) disebabkan pada suatu saat, beliau bersama dengan Nabi Yusuf as sedang memakan masakan unta bakar. Keduanya sangat bergembira. Sedang di samping rumahnya, terdapat rumah tetangga yang yatim mencium aroma makanan tersebut dan merasa ingin menikmatinya juga.

Akan tetapi anak yatim ini tidak mampu untuk membeli sesuatu, sehingga ia hanya bisa menangis. Neneknya yang sudah tidak muda lagi kemudian ikut menangis melihat keprihatinan cucunya itu.

Padalah di antara Nabi Ya’qub as dan anak yatim ini terdapat dinding yang menghalanginya, sehingga Nabi Ya’qub dan Nabi Yusuf as tidak mengetahui derita yang sedang dirasakan oleh anak yatim ini.

Nabi Ya’qub as kemudian diberi cobaan dengan menangis setiap hari karena dipisahkan dengan Nabi Yusuf as –anak kesayangannya. Mata beliau sampai memutih, bahkan dikatakan kebutaan akibat kesedihan yang sangat mendalam.

Maka kisah ini pula umat Islam yang mampu ditekankan untuk melaksanakan ibadah kurban. Berbagi daging dan kebahagiaan kepada sesama. Menyembelih sebagian harta kita untuk diberikan kepada orang lain, terutama yang membutuhkan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd

Ibadah Qurban Sebagai Ibadah Sosial

Allah tidak memandang jabatan, status sosial, latar belakang pendidikan, suku, bangsa, serta kelas ekonomi. Ibadah kurban memberikan pesan kepada umat Islam tentang pentingnya solidaritas, empati terhadap orang lain, serta menyembelih ego pribadi untuk kemanfaatan bersama.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW: “Ajaran Islam apakah yang baik?” Nabi SAW menjawab,

تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ (رواه البخاري ومسلم)

“Memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Bukhari, No: 28, Muslim, No: 126).

Hadis tersebut mengajak umat Islam, bahkan umat manusia secara keseluruhan untuk memperhatikan nasib masyarakat di sekitarnya. Tanggung jawab untuk menyantuni orang-orang lemah, fakir miskin, yatim piatu, dan mereka yang membutuhkan, tidak hanya dilimpahkan kepada para pemimpin. Tetapi itu semua merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku dirinya sebagai muslim.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd

Kesimpulan Khutbah

Marilah kita memaknai serta mengisi hari raya idul adha ini dengan penuh suka cita, menunaikan panggilan dan perintahnya baik berupa Haji, Sholat Idul Adha, Ibadah Qurban dan ibadah-ibadah lainnya. Seraya mengharap rahmat, ridha dan ampunan Allah SWT.  

Dan di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyu’ dan tadharru’, mari kita berdoa kepada Allah SWT semoga perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan yang menjerumuskan umat Islam. Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam agama Islam dan memberi kekuatan untuk mentaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Amin Ya Rabbal 'Alamin

جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ السُّعَدَآءِ المَقْبُوْلِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِباَدِهِ المُتَّقِيْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . قُلْ إِنَّمَا أَنَاْ بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوْحَى إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلهُكُمْ إِلهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْلِقَآءَ رَبَّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

Khutbah II

 الله أكبر7x كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ.

الحَمْدُ لِلّهِ حَمْداً كَثِيْرًا كَماَ أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ إِرْغاَماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلَآئِقِ وَالبَشَرِ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيْحَ الغُرَرِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيآ أَيُّهاَ الحاَضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَافْعَلُوْاالخَيْرَ وَاجْتَنِبُوْآ عَنِ السَّيِّآتِ. وَاعْلَمُوْآ أَنَّ الله أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّا بِمَلَآئِكَةِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقاَلَ تعالى فِيْ كِتاَبِهِ الكَرِيْمِ 

أَعُوْذُ باِلله مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَحِيْمِ. إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَآ أَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوْآ صَلُّوْآ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. فَأَجِيْبُوْآالله اِلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْآ وَسَلِّمُوْأ عَلَى مَنْ بِهِ هَدَاكُمْ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصِحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْضَ الله عَنَّا وَعَنْهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الراَحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ كَمَا لَطَفْتَ فِي عَظَمَتِكَ دُوْنَ اللُّطَفَاءِ، وَعَلَوْتَ بِعَظَمَتِكَ عَلَى الْعُظَمَاءِ، وَعَلِمْتَ مَاتَحْتَ اَرْضِكَ كَعِلْمِكَ مَافَوْقَ عَرْشِكَ، وَكَانَتْ وَسَاوِسِ الصُّدُوْرِ كَالْعَلاَنِيَةِ عِنْدَكَ، وَعَلَانِيَةُ اْلقَوْلِ كَالسِرِّ فِي عِلْمِكَ، وَانْقَادَ كُلُّ شَيئٍ لِعَظَمَتِكَ وَخَضَعَ كُلُّ ذِي سُلْطَانٍ لِسُلْطَانِكَ، وَصَارَ اَمْرُ الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ كُلُّهُ بِيَدِكَ، اِجْعَلْ لِي مِنْ كُلِّ هَمٍّ اَصْبَحْتُ وَأَمْسَيْتُ فِيْهِ فَرَجًا وَمَخْرَجًا، اَللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ عَنْ ذُنُوْبِي وَتَجَاوُزَكَ عَنْ خَطِيْئَتِي وَسَتْرَكَ عَلَى قَبِيْحِ عَمَلِي، اَطْمَعَنِي اَنْ اَسْأَلَكَ مَا لَا اَسْتَوْجِبُهُ مِمَّا قَصَّرْتُ فِيْهِ، أَدْعُوْكَ آمِنًا،وَأَسْأَلُكَ مُسْتَأْنِسًا وَإِنَّكَ الْمُحْسِنُ إِلَيّ، وَأَنَا الْمُسِيْءُ اِلَى نَفْسِي فِيْمَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ، تَتَوَدَّدُ اِلَيَّ بِنِعْمَتِكَ، وَأَتَبَغَّضُ اِلَيْكَ بْالْمَعَاصِي، وَلَكِنِ الثِّقَةُ بِكَ حَمَلَتْنِي عَلَى الْجَرَأَةِ عَلَيْكِ فَجُدْ بِفَضْلِكَ وَاِحْسَانِكَ عَلَيَّ، اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِناَتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ انْصُرْأُمَّةَ سَيّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللَّهُمَّ اصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. اللّهمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الدِّيْنَ. وَاجْعَلْ بَلْدَتَناَ إِنْدُوْنِيْسِيَّا هَذِهِ بَلْدَةً تَجْرِيْ فِيْهَا أَحْكاَمُكَ وَسُنَّةُ رَسُوْلِكَ ياَ حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ. يآاِلهَناَ وَإِلهَ كُلِّ شَيْئٍ. هَذَا حَالُناَ ياَالله لاَيَخْفَى عَلَيْكَ.

اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنّاَ الغَلآءَ وَالبَلآءَ وَالوَبآءَ وَالفَحْشآءَ وَالمُنْكَرَ وَالبَغْيَ وَالسُّيُوفَ المُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالِمحَنَ ماَ ظَهَرَ مِنْهَا وَماَ بَطَنَ مِنْ بَلَدِناَ هَذاَ خاَصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً ياَ رَبَّ العَالمَيْنَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ الكَفَرَةَ وَالظالمين وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّناَ آتِناَ فِيْ الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ وَالحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العاَلمَيْنَ 

Penyusun: Ust. Agus Manshurudin Alqudsy

Komentar0