TUd6GfM5GSYpTSM6BSYoTUYlGd==

Terpesona, Foto-foto dan Kisah Dahsyat Masyayikh Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri

Para Masyayikh Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri mempunyai pesona tersendiri untuk para santri ploso. Kekuatan sejarah yang begitu melekan dengan ciri khas tirakat dan keberanian melawan penjajah Indonesia hingga kini masih terbenam dalam di benak para santri. Masyayikh Al Falah Ploso adalah harapan para santri ngalap barokah, selain itu jejak-jejak keilmuan dan perjuangan menjadikan inspirasi hebat sebagai Murobbi (pendidik jiwa) para santri.

Berikut kami rangkum jejak para Masyayikh dan Foto-foto serta kisah-kisah didalamnya yang akan menambah kecintaan kita kepada para masyayikh: 

KH. Ahmad Djazuli Utsman

Dialah Mas’ud, yang mendapat julukan Blawong dari KH. Zainuddin. Kelak dikemudian hari ia lebih dikenal dengan nama KH. Achmad Djazuli Utsman, pendiri dan pengasuh I Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri. Arti sang Blawong adalah burung perkutut mahal yang bunyinya sangat indah dan merdu.

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli

Sampai di akhir hayat, KH. Ahmad Djazuli Utsman dikenal istiqomah dalam mengajar kepada santri-santrinya. Saat memasuki usia senja, Kyai Djazuli mengajar kitab Al-Hikam (tasawuf) secara periodik setiap malam Jum’at bersama KH. Abdul Madjid dan KH. Mundzir. Bahkan sekalipun dalam keadaan sakit, beliau tetap mendampingi santri-santri yang belajar kepadanya. Riyadloh yang ia amalkan memang sangat sederhana namun mempunyai makna yang dalam. 

Beliau memang tidak mengamalkan wiridan-wiridan tertentu. Thoriqoh Kyai Djazuli hanyalah belajar dan mengajar “Ana thoriqoh ta’lim wa ta’allum,”katanya berulangkali kepada para santri. Hingga akhirnya Allah SWT berkehendak memanggil sang Blawong kehadapan-Nya, hari Sabtu Wage 10 Januari 1976 (9 Muharam 1396 H). 

Kisah lengkapnya silahkan baca di sini

KH. Ahmad Zainuddin Djazuli

Sidikit nasihat dan motivasi dari hasil wawancara dengan KH. Zainuddin Djazuli pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri. Untuk memaksimalkan usia, apa tidak lebih baik mengambil yang instan-instan dalam belajar agama? Beliau menjawab: “Nah, sekarang coba kyai mana yang instan-instan kaya gitu, apa ada? Apa ada kyai mondok cuma seminggu? Kan tidak ada.

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli

Abah saya (Kiai Djazuli) dulu pertama mondok di Gondang Legi, disana khatam kitab Ajjurrumiyah, terus pindah ke Mojosari, di sana 7 tahun, terus lanjut ke Makkah selama 3,5 tahun. Waktu di Makkah beliau di kasih kitab Dalailul Khairat oleh Habibullah asy-Syintiqiti, sambil diberi pesan agar nanti kalau mencarinya, carilah di tempat ini.

Ternyata ketika dicari malah menemukan kabar bahwa Habibullah asy-Syintiqiti sudah meninggal 200 tahun yang lalu. Kalau mau ke Madinah, semua kitab disimpan rapi, hanya kitab dalail yang dibawa, beliau jalan kaki dari Makkah ke Madinah selama satu bulan. 

Santri sekarang apa ada yang sampai tirakat seperti itu. Dulu jalannya masih padang pasir, tiap kali berhenti istirahat di dalam pasir, hanya kelihatan wajahnya saja di permukaan. Seperti itu riyadhah Abah saya. Di Madinah ditangkap oleh Belanda lalu dipulangkan ke Indonesia hanya memakai kaos dan celana serta hanya membawa kitab dalail. Setelah itu Abah masih mondok lagi di Termas setengah tahun.


Yaa.. bisa dilihat barakahnya, bisa bangun pondok Al Falah seperti ini. Sekarang kalau cari yang instan gak ada, yang instan namanya martabak dan mie. (Po Afo)


Dalam mencari dan belajar ilmu terutama ilmu agama memang tidaklah cepat dan instan seperti dawuh Kyai Din tersebut, akan tetapi butuh akan kesabaran dan waktu yang lama. Hal ini selaras dengan Syaikh Azzarnuji di dalam kitabnya Ta’limul Muta’alim yang menuliskan sebuah syair dari Sayyidina ‘Ali Kw., beliau mengatakan:

ألا لا تنال العلم إلا بستة * سأنبيك عن مجموعها ببيان
ذكاء وحرص واصطبار وبلغة * وإرشاد أستاذ وطول زمان
Engkau tak mampu peroleh ilmu tanpa enam (syarat). Berikut aku jelaskan padamu; Cerdas, semangat, sabar, bekal, petunjuk guru, dan waktu yang lama.

Nyai Hj, Rodliyah Djazuli

Dialah Roro Marsinah, seorang janda muda sholehah putri Kyai Imam Mahyin Trenggalek. Sebelumnya, ia gagal membangun rumah tangga dengan Kyai Ihsan Jampes karena suatu kesalahpahaman. Ternyata perceraian itu membuatnya dilanda sedih dan rasa tersinggung, karena disamping putri kyai bangsawan, ia punya nasab cukup tinggi juga punya prinsip atau pendirian yang kuat. Tentu saja wataknya juga tergolong keras seperti layaknya sifat khas orang‑orang Durenan, dan sejak perceraiannya itu ia lebih mendekatkan diri kepada yang kuasa merenungkan apa salah dan kekurangan‑kekurangannya sambil istighfar mohon ampun. Sehari‑hari ia membaca Al qur’an di pusara Al Maghfurlah Kyai Imam Mahyin, ayahnya yang meninggal ketika ia masih berusia 7 tahun. 6)

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli


KH. Nurul Huda Djazuli

Sosok yang satu ini tidak asing ditelinga kita. Wali yang terkenal karena sepanjang hidupnya digunakan untuk mengaji, mengaji dan mengaji, senantiasa memberikan pengajian tanpa mengenal kamus libur, sepuh dan penuh wibawa.

Hidupnya diperuntukkan mengaji, belajar dan mengaji lagi. Beliau adalah Kyai Nurul Huda Jazuli, sosok yang jarang hadir di pentas perpolitikan dan juga jarang hadir pada majelis-majelis karena tekun mengajar, mengaji dan ngopeni santri.

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli

Dahulu kala ketika saya nyantri di Al Falah Ploso, beliau mbalah kitab Shohih Bukhari, dan Tafsir Jalalain. Kabarnya pun hingga di usia yang sudah sepuh ini, beliau tetap mbalah kitab yang sama. SubhanaAllah, ngaji, ngaji dan ngaji. Begitu aktivitas beliau.

Sosok yang juga terkenal kaya raya ini adalah salah satu sesepuh kyai-kyai di Jawa Timur yang banyak disowani tamu tamu dari semua kalangan, baik kalangan, termasuk pejabat. Fatwa fatwanya didengar oleh muslimin. Paweling yang seringkali beliau dawuhkan adalah: amaliah ilmiah, ilmiah amaliah. Begitu dawuh yang sudah populer dikalangan masyarakat.


Dan Mbah Kyai Nurul Huda Jazuli sudah sangat pantas menyandang predikat wali, dan tentunya bukan hanya sekedar wali, tapi wali yang banyak membawa manfaat dengan mengajar pada sesama, tentunya derajatnya lebih tinggi dari pada wali yang hanya melulu wirid dan beribadah kepada Allah.

Sebagai tambahan, wali secara etimologis adalah lawan dari ‘aduwwu (musuh) dan muwaalah adalah lawan dari mu'ahadah (permusuhan). Maka wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong (agama) Allah atau orang yang didekati dan ditolong Allah. Definisi ini semakna dengan pengertian wali dalam terminologi Al Qur’an, sebagaimana Allah berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (Yunus: 62 – 64)

Dari ayat tersebut, wali adalah orang yang beriman kepada Allah dan apa yang datang dari-Nya yang termaktub dalam Al Qur’an dan terucap melalui lisan Rosul-Nya, memegang teguh syariatnya lahir dan batin, lalu terus menerus memegangi itu semua dengan dibarengi muroqobah (terawasi oleh Allah), kontinyu dengan sifat ketaqwaan dan waspada agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang dimurkai-Nya berupa kelalaian menunaikan wajib dan melakukan hal yang diharomkan (Muqoddimah Karomatul Auliya’, Al-Lalika’i, Dr. Ahmad bin Sa’d Al-Ghomidi, 5/8).

Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan: Allah Ta’ala menginformasikan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah (Tafsir Ibnu Katsir, 2/384).

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli

santri al falah ploso, biaya pendaftaran, ponpes al falah ploso mojo kediri, brosur ponpes al falah ploso, putra putri kh zainuddin djazuli, al falah ploso net, pengasuh ponpes al falah ploso, gus kautsar ploso kediri, KH ahmad Zainuddin Djazuli, kh Nurul Huda Djazuli, kh Hamim Djazuli, Gus Miek ploso, KH Fuad Mun’im Djazuli, kh Munif Djazuli, Nyai Hj Lailatul Badriyah Djazuli



Komentar0

Type above and press Enter to search.